![]() |
Ilustrasi dokumentasi artefak saat penelitian dan pemetaan situs Kerajaan Lamuri di Desa Lamreh, Oktober 2014. Foto: Irfan M Nur |
Buku ini menitikberatkan pada prinsip-prinsip pendokumentasian. Tindakan-tindakan tertentu ditujukan untuk diterapkan oleh lembagalembaga yang memiliki peralatan dan sumber daya manusia yang memadai, bukan ditujukan untuk perorangan. Meskipun demikian, rekomendasi-rekomendasi dalam buku panduan ini mengemukakan kondisi ideal yang hendaknya diusahakan semaksimal mungkin untuk dicapai.
© UNESCO, 2007. Cultural Heritage Protection Handbook N°3. Documentation of Artefacts' Collections, UNESCO, Paris.
Edisi Bahasa Indonesia
Terjemahan oleh: Gaura Mancacaritadipura
Tim penyunting:
- Dwi A. Indrasari, Wieske O. Sapardan (UNESCO Office, Jakarta)
- Prioyulianto Hutomo, R. Tjahjopurnomo, Erna Febriani (Directorate of Museums, Ministry of Culture and Tourism of the Republic of Indonesia)
Dicetak pada tahun 2008 oleh: UNESCO Office, Jakarta
Jl Galuh II No. 5, Kebayoran Baru, Jakarta 12110, Indonesia
© UNESCO Office Jakarta, 2008
Original Edition
Redaksi: Anna Paolini
Asisten Redaksi: Malda Jabbour, Lise Macdonald
Teks oleh: Matthew Stiff
Gambar oleh: Beatrice Beccaro Migliorati
*Note: Silahkan clik and drag di sudut atas atau bawah pada buku digital ini.
Buku digital ini dalam bentuk Flash Player
(disarankan menggunakan PC browser Google Chrome)
This booklet is intended for all who collect and are fond of items
of social, artistic and/or historical significance, as well as those in charge
of public or private collections of such items.
This booklet
focuses on principles of documentation. Certain measures are directed towards
institutions with equipment and personnel not within the means of private
individuals. However, these recommendations embody levels of best practice
which one should endeavor to reach as far as possible.
© UNESCO, 2007.
Cultural Heritage Protection Handbook N°3. Documentation of Artefacts'
Collections, UNESCO, Paris.