"الوريدة"
Rosette:
dekorasi pada makam sultan Aceh Darussalam Almarhum Sultan 'Alauddin Ri'ayah/'Inayah Syah bin Sultan 'Ali Mughayah Syah. Nisan terbuat dari perunggu. (Baitur Rijal). Foto: Khairul Syuhada. |
Rosette
(Arab: al-wuraidah), atau hiasan bunga mawar, merupakan lambang yang sangat
banyak dijumpai pada bangunan-bangunan dan benda-benda antik dari masa Dinasti
Mamluk (Daulah Al-Mamalik; abad ke-13 s/d ke-16 M). Rosette yang digunakan,
biasanya, berhelai enam, dan terkadang berhelai delapan.
Bani Rasul
(Daulah Ar-Rasuliyyah; abad ke-13 s/d ke-15 M) yang memerintah di Yaman
menggunakan rosette berhelai lima sebagai lambang khusus keluarga mereka. Hal
itu dibuktikan dengan konsistennya penggunaan rosette berhelai lima pada
benda-benda antik yang dibuat di Kairo untuk keluarga Bani Rasul sampai dengan
paruh abad ke-9 H/ke-15 M.
Rosette pada makam Amir BahadirAl-Manshuri (wafat 730 H/1329 M) di Damaskus. Sumber: "Ar-Runuk Al-Mamlukiyyah fi Dimasyq" |
Penggunaan
lambang rosette oleh para amir dan pejabat tinggi menunjukkan kepentingan
lambang ini bagi penguasa imperium. Misal untuk itu ialah ukiran rosette yang
terdapat pada pemakaman Amir Bahadir bin 'Abdullah Al-Manshuriy An-Nashir yang
dibangun di Damaskus pada 721 H (1321 M).
Rosette juga
dijumpai pada mata uang yang dicetak oleh beberapa sultan Dinasti Mamluk,
antara lain pada mata uang Sultan An-Nashir Muhammad bin Qalawun dan putranya,
Ash-Shalih Isma'il, begitu pula pada mata uang tembaga yang dicetak Al-Asyraf
Sya'ban, dan pada mata uang Al-Manshur Muhammad dan Ash-Shalih Haji.
Namun
demikian, tidak setiap rosette merupakan simbol atau lambang dari seseorang
atau sebuah keluarga penguasa. Rosette dapat saja merupakan sebuah rosette, dan
tidak lebih dari itu.
Rosette pada mata uang para sultan Dinasti Mamluk,Mesir. Sumber: "Ar-Runuk Al-Mamlukiyyah fi Dimasyq" |
Untuk
sementara ini, dua corak rosette sempat diamati di Lamreh: satunya, rosette
tanpa kelopak dengan helai-helai bunganya yang runjung dan diletakkan dalam
panel lingkaran. Lainnya, rosette berkelopak delapan yang diletakkan dalam
panel persegi empat.
Rosette
berhelai delapan ditemukan pula pada makam-makam Aceh Darussalam dari abad
ke-10 H/ke-16 M. Antara lain pada makam Sultan 'Ala'uddin Ri'ayah Syah bin 'Ali
Mughayah Syah, dan putranya, Sultan 'Ali Ri'ayah Syah di kompleks pemakaman
Baittur Rijal, Kota Banda Aceh.
Pada makam
Sultan 'Ali Ri'ayah Syah, rosette berhelai delapan dipahat menyelang
panel-panel berisi inskripsi ayat-ayat Al-Qur'an, yang antara lain inskripsi
ayat yang berbunyi:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ * الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami,
tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah
kami dari azab neraka. (Al 'Imran: 190-191)
Inskripsi: إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ Foto: Khairul Syuhada. |
Inskripsi: اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ Foto: Khairul Syuhada. |
Inskripsi: الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً Foto: Khairul Syuhada. |
Inskripsi: وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ Foto: Khairul Syuhada. |
Inskripsi: فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا
Foto: Khairul Syuhada.
|
Inskripsi: مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً
Foto: Khairul Syuhada.
|
Mata uang Sultan An-Nashir Muhammad bin Qalawun (741 H/1341 M). Sumber: http://www.marefa.org/ Muhammad_b_Qalaw |
Rosette pada salah satu nisan yang dijumpai di kawasan situs sejarah Lamuri, Lamreh, Krueng Raya, Aceh Besar. |
Rosette: dekorasi pada makam sultan Aceh. (Baitur Rijal). Foto: Khairul Syuhada. |
Rosette pada salah satu nisan yang dijumpai di kawasan situs sejarah Lamuri, Lamreh, Krueng Raya, Aceh Besar. |
Rosette: dekorasi pada makam sultan Aceh. (Baitur Rijal). Foto: Khairul Syuhada. |
Rosette: dekorasi pada makam sultan Aceh. (Baitur Rijal). Foto: Khairul Syuhada. |
Rosette: dekorasi pada makam sultan Aceh. (Baitur Rijal). Foto: Khairul Syuhada. |
Rosette: dekorasi pada makam sultan Aceh. (Baitur Rijal). Foto: Khairul Syuhada. |
Rosette: dekorasi pada makam sultan Aceh. (Baitur Rijal). Foto: Khairul Syuhada. |
Rosette: dekorasi pada makam sultan Aceh. (Baitur Rijal). Foto: Khairul Syuhada. |
Rosette: dekorasi pada makam sultan Aceh Darussalam Almarhum Sultan 'Alauddin Ri'ayah/'Inayah Syah bin Sultan 'Ali Mughayah Syah. Nisan terbuat dari perunggu. (Baitur Rijal) |
Bacaan:
1. Ahmad Abdur Raziq Ahmad, Ar-Runuk Al-Islamiyyah, Kairo,
2001.
2. Daud ibn Auda, "Islamic Heraldry; An
Introduction", 2001.
3. Rasha 'Adrah, Ar-Runuk Al-Mamlukiyyah fi Dimasyq,
Damaskus, 2013.
Oleh: Musafir Zaman
Dikutip dari akun facebook Musafir Zaman di group Mapesa.
Oleh: Musafir Zaman
Dikutip dari akun facebook Musafir Zaman di group Mapesa.
2 Komentar
https://menasymbolism.com/2019/12/31/the-rub-hizb/
Sama seperti Cap Sikureung
https://twitter.com/MENAsymbolism/status/1210607604302528512