Meuseuraya Mapesa di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh. |
Nisan Mengabarkan Bagaimana Ia Meninggal
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من مسلم يصيبه أذى من مرض فما سواه
إلا حط الله به سيئاته كما تحط الشجرة ورقها
البخاري :5648
مسلم :2571
"Setiap Muslim yang
ditimpakan kepadanya kesakitan dari suatu sakit, maka tidak lain baginya
kecuali Allah menggugurkan keburukan-keburukannya sebagaimana pohon
menggugurkan daun-daunnya." Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.
Rasulullah Shallahu 'alaihi wa
Sallam wafat dan kembali ke Ar-Rafiq Al-A'la setelah melalui masa sakit selama
antara 13 atau 10 hari. Hadits di atas adalah sabda Rasulullah di depan Ibnu
Mas'ud Radhiya-Llah 'anhu dalam masa sakit beliau menjelang wafat.
Saya jadi teringat itu sesaat
setelah membaca inskripsi pada satu batu nisan yang baru-baru ditemukan dan
telah ditata kembali oleh Mapesa di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda
Aceh. Nisan itu mengabarkan bagaimana Almarhum berpulang ke Rahmatullah.
Diberitahukan bahwa ia wafat setelah jatuh sakit dalam keadaan sabar.
Pemberitahuan semisal ini pada batu nisan tidak pernah ditemukan sebelumnya.
Tentu, tidak dapat diketahui
secara persis, apa yang telah mendorong orang-orang yang hadir ketika Almarhum
meninggal dunia memutuskan untuk memberitahukan keadaan tersebut dengan
menulisnya pada batu nisan. Tapi, saya kira, itu tidak jauh dari suatu rasa
kagum terhadap kesabaran Almarhum dalam sakitnya. Di titik ini, tentunya,
terkandung pelajaran. Bagi saya sendiri, pengabaran tersebut telah mengingatkan
saya kepada Al-Habibul Mushthafa Rasulullah Shallahu 'alaihi wa Sallam
menjelang beliau wafat.
Pengikut Muhammad Shallahu
'alaihi wa Sallam yang meninggal dunia pada hari Sabtu, 4 Rajab 1002 hijriah
(25 Maret 1594), di Bandar Aceh Darussalam, juga telah mengkuti sikap Nabinya
dalam waktu-waktu menjelang wafatnya. Semoga Allah mengampuni seluruh
dosa-dosanya.
Dan inilah inskripsi yang
terdapat pada nisan Almarhum yang bergelar Maharaja Muda Syamsuddin.
أ.
1. قد توفي تو لعلة
2. المرحوم الملقب
3. مهاراج مود
Sisi A. |
ب.
1. عند الصبر
2. ابن لأبويه
3. شمس الدين
Sisi B. |
ج.
1. غفر الله ذنوبه
2. لكله وذلك
3. يوم السبت
Sisi C. |
د.
1. الأربع من
2. شهر رجب عام
3. اثنين وألف
Sisi C. |
Secara keseluruhan dapat
diterjemahkan sebagai berikut:
"Telah wafat akibat sakit
[yang dialaminya] dengan penuh kesabaran, Almarhum yang bergelar Maharaja Muda,
putra dari kedua orang tuanya, Syamsuddin. Semoga Allah mengampunkan seluruh
dosa-dosanya, dan itu terjadi pada hari Sabtu, 4 Rajab tahun 1002."
Sekali lagi, terima kasih kepada
Mapesa dan masyarakat Gampong Jawa, serta seluruh masyarakat yang telah
berupaya menyelamatkan warisan sejarah Aceh ini. Warisan tersebut akan menjadi
bahan kajian selanjutnya yang lebih mendalam. Dan langkah Mapesa, hari ini,
adalah langkah yang akan disusul dengan ribuan langkah lainnya di jalan panjang
menuju rekonstruksi sejarah Islam di Aceh Darussalam.
Semoga Allah menganugerahkan
segala kebaikan untuk kita semua, di dunia dan di akhirat.
Oleh: Musafir Zaman
Dikutip dari group facebook Mapesa.
Photo bersama Tim Mapesa seusai penataan situs komplek makam al-marhum Maharaja Muda. Gampong Jawa kecamatan Kutaraja kota Banda Aceh Minggu 25 Dessember 2016. |
0 Komentar