Bagaimana Kamu dapat Dipalingkan
dari Mentauhidkan-Nya?!
Sejarah Islam, kisah Islam,
hikayat Islam atau apapun istilah yang mengaitkannya dengan Islam sudah tentu
merupakan suatu kenyataan hidup yang terlahir, bangkit, dari 'aqidah, dari
Tauhid, dan seluruh tuntunan yang diajarkannya. Manakala sebuah masyarakat muslim
dekat dengan tuntunan yang dibawa oleh Nabinya, maka berbagai cerita dan kisah
kemenangan dan kejayaan, memenuhi halaman-halaman sejarah hidup masyarakat itu,
dan manakala mereka menjauh, maka berbagai kisah kekalahan dan kemunduran
menggelapkan hari-hari mereka sehingga tidak pun menjadi layak untuk disimpan
dan diceritakan; kisah penuh keaiban dan cela yang barangkali akan lebih baik
untuk ditutup seperti menutup aib seseorang.
Dari itu, bila halaman-halaman
sejarah Aceh pernah terisi dengan kabar-kabar kemenangan dan kejayaan, maka itu
tidak tercipta dengan sendirinya. Tidak juga tercipta dengan otak yang dipenuhi
takhayul, kedustaan dan kepalsuan. Semua kemenangan dan kejayaan itu hadir oleh
karena satu sebab paling kuat.
Apakah sebab itu?
Sampai di sini, saya kira,
biarlah satu nisan, yang ditemukan oleh Mapesa di Gampong Jawa tempo hari,
menjawabnya, sebab itu adalah keterangan langsung dari "saksi" yang
atas rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, masih kita warisi sampai dengan hari ini.
Pada nisan itu tertulis dengan
khath indah Kalimat-kalimat Mulia berikut ini:
شهد
الله أنه لا إله إلا هو والملائكة وأولو العلم قائما بالقسط
"Allah Menyatakan bahwa
tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu
yang menegakkan keadilan..."
Sisi A |
Ayat ini terdapat dalam surah Al
'Imran ayat 18, dan sambungannya sampai akhir ayat, yang tidak tertera pada
batu nisan ialah:
لا إله
إلا هو العزيز الحكيم
Pada batu nisan hanya dikutip: "Allah Menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan..." lalu dilanjutkan dengan suatu penandasan:
ذلكم
الله ربكم فأنى تؤفكون
"Demikianlah Allah,
Tuhan-mu, maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?"
Kalimat ini sendiri telah
diangkat dari firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surah Ghafir: 62.
Sisi D |
ذلكم
الله ربكم خالق كل شيء لا إله إلا هوَ فأنّى تؤفكون
"Demikianlah Allah,
Tuhan-mu, Pencipta segala sesuatu, tidak ada tuhan selain Dia; maka
bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?"
Iman As-Suyuthiy dalam tafsirnya
memberikan penjelasan tentang "Anna tu'fakun": "Bagaimana kamu
dapat dipalingkan dari iman sementara "al-burhan" (bukti/dalil yang
nyata) hadir di depanmu?"
Tidak ada alasan untuk berpaling
dari tauhid dan keimanan. Itu yang diyakini oleh mereka yang hidup di masa
lampau Aceh, dan dengan kekuataan dan kekukuhan itu mereka meraih kemenangan
dan kejayaan.
Bagaimana hari ini?
Beberapa hari yang lalu,
malangnya nasib saya, saya masih menjumpai seorang pemuda Aceh yang mengaku
tidak bisa sama sekali membaca Al-Qur'an, dan juga mengaku tidak shalat, dan ia
mengutarakan hal itu dengan senyum malu-malu?!!
Oleh: Musafir Zaman.
Dikutip dari group facebook Mapesa.
Oleh: Musafir Zaman.
Dikutip dari group facebook Mapesa.
1 Komentar
berita cpns