Luapan Sejarah di Penghulu Hari (Jum'at, 17 Jumadil Akhir
1438)
Makam Sultan 'Alauddin 'Inayat Syah atau biasa disebut Sultan 'Alauddin Ri'ayat Syah Al-Kahhar, Baiturrijal Kandang XII, kampung Baru kota Banda Aceh. |
Darah itu masih di Nadi
قال الله عز وجل :
يُرِيدُونَ أَن يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ
بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah Menolaknya, malah Berkehendak
Menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai.
(At-Taubah: 32)
Sebuah berita dari sekitar 450 tahun yang silam menyebutkan
tentang seorang pemimpin bangsa dan ummah. Ia berasal dari sini, dari negeri di
mana Islam telah menyatu dalam darah dan daging para penghuninya. Ia tampil
dalam abad ke-10 hijriah sebagai seorang yang telah Allah berkahi untuk menyempurnakan
Cahaya-Nya. Berita itu menyebut dia sebagai:
الذي هو الغازي في سبيل رب العالمين قامع
الكفرة والمشركين محب الفقراء والمساكين
"... Yang dia adalah pejuang di jalan Tuhan semesta
alam; penakluk (penunduk) orang-orang kafir dan musyrik; dan pengasih terhadap
orang-orang fakir dan miskin."
Benarkah demikian?
Mengapa tidak? Akankah ada kecut dan gentar di hati orang
yang menganut keyakinan sebagaimana firman Allah:
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا
لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا
يَعْلَمُونَ
"Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan
permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya,
sekiranya mereka mengetahui." (Al-'Ankabut: 64)
Inskripsi: الذي هو الغازيفي سبيل رب العالمين قامع الكفرة والمشركين محب الفقراء والمساكين Nisan kepala Sultan 'Alauddin 'Inayat Syah bin Sultan 'Ali Mughayat Syah wafat 979 Hijriah (1571 Masehi). |
Tentu, tidak, dan saya percaya darah orang yang dikuburkan di
sini sejak ratusan tahun yang silam itu, dan darah orang-orang yang semisalnya,
masih mengalir di nadi penghuni negeri ini sampai sekarang dan semoga sampai
dengan Allah Mewarisi bumi dan semua yang di atasnya.
Oleh: Musafir Zaman
Dikutip dari group facebook Mapesa.
0 Komentar