Batu Nisan

Batu-batu nisan tersebut
menyimpan berbagai informasi sejarah yang amat bernilai, terutama tentang
tokoh-tokoh penting baik penguasa, ulama maupun lainnya, yang pernah mengisi
zaman sejarah Aceh. Selain itu, batu nisan juga merekam jejak perkembangan pemikiran
dan kebudayaan Islam di sepanjang zaman sejarah Aceh lewat tulisan-tulisan,
seni kaligrafi dan seni hias yang terpahat padanya. Dan yang tidak kalah
pentingnya, keberadaan kompleks-kompleks makam berbatu nisan kuno ini di suatu
wilayah dapat memberitahukan kita tentang pola penyebaran penduduk serta tata
ruang permukiman dalam masa-masa tersebut. Dari sini, kita dapat belajar banyak
hal dari ilmu pengetahuan dan kearifan yang telah dicapai oleh para pendahulu.
Merawat dan melestarikan batu nisan tinggalan sejarah, dengan demikian, merupakan suatu kemestian, selain sebagai suatu penghormatan bagi para pendahulu atas berbagai warisan yang telah mereka tinggalkan, juga untuk selalu berada dekat dengan masa lalu yang merupakan pembentuk identitas kita hari ini, dan kelak akan kita wariskan.
Merawat dan melestarikan batu nisan tinggalan sejarah, dengan demikian, merupakan suatu kemestian, selain sebagai suatu penghormatan bagi para pendahulu atas berbagai warisan yang telah mereka tinggalkan, juga untuk selalu berada dekat dengan masa lalu yang merupakan pembentuk identitas kita hari ini, dan kelak akan kita wariskan.
Manuskrip (Makhthuthat)

Manuskrip Aceh, atau naskah salinan tangan para ulama dan cendikiawan Aceh masa lalu, adalah salah satu warisan kebudayaan yang mencerminkan kemajuan kebudayaan Aceh di masa lalunya. Karena itu, penting untuk selalu dijaga, dirawat, dikaji serta disiarkan demi terhubungnya generasi bangsa hari ini dan masa depan dengan generasi masa lalunya.
Mata Uang (Dirham)

***
Materi ini pernah di pamerkan
pada Pedir Festival 2014
0 Komentar