Judul: The Suma oriental of Tomé Pires : an account of
the East, from the Red Sea to Japan, written in Malacca and India in 1512-1515
; and, the book of Francisco Rodrigues, rutter of a voyage in the Red Sea,
nautical rules, almanack and maps, written and drawn in the East before 1515
Publisher: London: The Hakluyt Society
Collection: mcgilluniversity;
mcgilluniversityrarebooks; toronto
Contributor: McGill University Library
Dowload di archive.org URL:
https://archive.org/details/McGillLibrary-136385-182/page/n15
Tomé Pires adalah seorang apoteker Portugis dari Lisbon. Setelah menjadi apoteker bagi Pangeran Afonso yang malang, putra Raja John II, ia pergi ke India pada tahun 1511 sebagai 'makelar obat-obatan'. Hidup selama dua setengh tahun di Malaka yang baru saja jatuh ke tangan Portugis sambil menulis sebagian besar Suma Oriental (Laporan dari Timur; Mulai Laut Merah hingga Cina) yang diperuntukkan kepada Manuel I, Raja Portugis. Dari Malaka, ia kemudian dikirim sebagai duta besar ke Cina, tempat dia meninggal setelah sekitar dua puluh tahun melalui berbagai pengalaman dan kepedihan.
Kendati Suma Oriental karya Pires memiliki kepentingan besar bagi sejarah sebagai sebuah laporan yang luas tentang dunia Timur pada permulaan abad ke-16 M, namun karya itu sempat hilang dan penulisnya juga dilupakan. Karya itu baru muncul kembali setelah seorang kartografer dan sejarawan kartografi asal Portugis, , Armando Z. Cortesão (1891-1977), pada 1944, menerbitkan terjemahan Suma Oriental ke dalam bahasa Inggris berdasarkan salinan manuskrip Portugis yang terdapat di Bibliotheque de la Chambre des Deputes, Paris.
Tentang Samudra-Pasai (Syumuthrah; Sumatra), Tomé Pires antara lain menulis dalam Suma Oriental-nya:
“Kerajaan Pasai memiliki kota yang disebut Pasai; sebagian orang menyebutnya Camotora (Sumatra). Karena tidak ada kota lain di seluruh daratan pulau yang terlebih penting dari kota ini maka Kota Camotora (Sumatra) ini telah ‘memberikan’ namanya untuk seluruh daratan pulau, dan ia disebut dengan salah satu nama-nama itu (yakni, Camotora/Sumatra atau Pasai)… Begitulah, Pasai memiliki kota-kota besar yang ramai penghuninya di pedalaman, tempat tinggal orang-orang penting dari sebuah populasi yang bagus. Terkadang, kota-kota itu berselisih dengan Pasai soal lada, sutra dan benzoin, tetapi mereka menegaskan bahwa dalam pertengkaran keinginan itu, mereka bias menang di atas Pasai. Di kota-kota itulah hidup bangsawan-bangsawan agung kerajaan dan para prajurit.”
Francisco Rodrigues
Francisco Rodrigues adalah seorang Muallim (navigator) dan kartografer Portugis yang hidup di abad ke-16. Tidak diketahui kapan dia dilahirkan atau kapan dia meninggal. Dia adalah seorang navigator Afonso de Albuquerque (1453-1515) dan caravela (kafilah; kapal layar cepat Spanyol dan Portugis abad ke-15-ke-17) yang diperintahkan oleh Simão Afonso Bisagudo untuk menemukan "Pulau Rempah-rempah", yakni Kepulauan Banda di Maluku. Ia dikenal sebagai penulis atlas pertama dunia modern. Pasai muncul pertama kalinya pada peta Rodrigues (f. 34) sebagai Paccem, dan kemudian pada hampir setiap peta hingga abad ke-18 M. Peta itu ditemukan dalam naskah kuno berisi Suma Oriental karya Tome Pires dan Buku Francisco Rodrigues.
[] Oleh: Tim Peneliti Aceh Darussalam Academy, Pengurus Mapesa Aceh, Center for Information of Sumatra-Pasai Heritage, Pelisa
Artikel ini disediakan online kepada publik, Senin, 22 Juli 2019, melalui Fanpage Facebook Aceh Darussalam Academy
2 Komentar